Pengobatan Alternatif / Penyembuhan Sufi healing Dapat Menyelesaikan Masalah Jiwa

Share:



Sufi healing, atau penyembuhan sufi merupakan sebuah tren baru dikalangan masyarakat modern yang tampaknya telah mengalami titik jenuh dengan berbagai pola orientasi material. Sebagian mereka mulai melirik dunia spiritual dalam bermacam-macam lini kehidupan, termasuk dunia kesehatan. Setelah sistem pengobatan dengan alat-alat canggih dan bahan-bahan kimia berkembang sedemikian rupa, namun pada kenyataanya tak mampu menyelesaikan secara utuh persoalan-persoalan penyakit yang banyak diderita, maka orang kemudian beralih ke pengobatan yang bersifat alternatif-spiritualistik. Kecenderungan ini terus berkembang mengikuti tren sufistik, seiring kebangkitan the new age, di barat maupun di timur.

Kalimat Sufi healing terbentuk dari dua buah kata yaitu sufi dan healing. Kata sufi sendiri dirujuk pada pengertian seorang atau lebih, dari hamba Allah yang sedang berupaya atau mengupayakan orang lain untuk merasakan lezatnya berhubungan langsung dengan Tuhan. Sementara healing, berasal dari kata ‘heal’ yang berarti penyembuhan. Ada beberapa pengertian mengenai kata ’heal’ dalam bahasa inggris, yaitu: pertama, membuat utuh atau sempurna; memulihkan kesehatan; bebas dari penyakit. Kedua, menuju suatu akhir atau konklusi (misalnya konflik-konflik antar perseorangan, kelompok dan sebagainya, yang menyebabkan adanya pemulihan persahabatan akibat konflik tersebut); menerangkan; rekonsiliasi. Ketiga, bebas dari sifat-sifat buruk; membersihkan, memurnikan, keempat, akibat suatu obat.

Berdasarkan pemaknaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata heal tidak terbatas pada suatu penyakit fisik, melainkan psikis dalam sebuah proses pengalaman yang panjang menuju kesempurnaan, atau paling tidak kembali seperti semula. Hal itu berarti bahwa segala sesuatu yang berupaya untuk kembali ke wujud, karakter, unsur aslinya mengharuskan suatu proses panjang yang berupa pengalaman. Proses tersebut harus dilakukan sendiri dan dari dalam diri sendiri dengan penuh kesungguhan, atau dengan kata lain, memaksimalkan potensi diri sendiri.

Bagi kaum sufi, sufi healing telah dilakukan sejak mereka memasuki tahap al-bidayah (permulaan), yaitu memasuki beberapa tahap kesufian, yakni takhalli (pengosongan jiwa dari segala sesuatu yang merusak), tahali (pengisian jiwa dengan segala sesuatu yang mulia), tajalli (menemukan apa yang dicari dan mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari). Kemudian mujahadah dan riyadhah, melalui maqamat dan ahwal. Lalu sampailah pada nihayah (akhir pencarian). Para sufi menamai nihayah ini sebagai maqam terakhir, yaitu wushul (percapaian), ihsan (perbuatan yang baik), atau fana’ (ketidakkekalan). Orang yang telah sampai pada manzilah ini dinamakan ahl al-irfan.

Namun bagi orang awam, banyak jalan yang bisa ditempuh untuk melakukan healing sufistik. Jalan-jalan tersebut antara lain sama dengan apa yang dilakukan oleh kaum sufi, yakni dengan melalui cara berdzikir, shalat, membaca shalawat, dan mendengarkan musik. Cara-cara ini terbukti sangat ampuh dalam mengatasi berbagai penyakit. Tentu saja, dengan metode atau kaifiah tertentu atau dengan bimbingan seorang guru.

Perlunya Terapi Sufistik

Salah satu nikmat Allah SWT yang paling penting bagi umat manusia dalam kehidupan ini adalah nikmat sehat, baik jasmani maupun rohani. Namun, disadari atau tidak, sering kali kenikmatan yang satu ini diabaikan, hingga datang waktunya sakit. Setelah rasa sakit itu diderita dan berbagai jenis obat telah dicoba tapi tak kunjung sembuh, barulah kesadaran akan keberadaan Allah SWT dirasa perlu. Anehnya, perasaan ingin selalu dekat dengan-Nya, demikian dirindukan, dan acap kali dzikir qalbi maupun qauli terucap dengan penuh pengharapan. Hal ini diakui oleh mayoritas peneliti, setelah melakukan kajian mengenai peran agama dalam kesehatan, bahwa ada pengaruh positif antara spiritualitas dengan kesehatan.

Dengan demikian, jelaslah bahwa pentingnya terapi sufistik dalam rangka menyembuhkan berbagai penyakit, baik fisik maupun psikis. Terutama kaitanya dengan penyakit fisik, terapi spiritual dapat dilakukan sebagai penunjang proses penyembuhan medis. Dalam istilah Dadang hawari, sebagai pedamping terapi medis. Dalam problem kehidupan saat ini terapi sufistik dapat disembuhkan.

Konsep Terapi Sufistik

Meniti jalan untuk sampai kepada Allah adalah ciri khas orang-orang mukmin yang shaleh. Untuk inilah para nabi dan rasul diutus. Para ulama dan mursyid (guru tarekat) juga menyerukan untuk sampai kepada tujuan tersebut, agar seseorang dapat meningkat dari sifat materi dan hewani menuju derajat kemanusiaan dan kemalaikatan, dan agar dapat merasakan nikmatnya berdekatan dengan Allah dan serta lezatnya berdampingan dengan-Nya. Pada dasarnya tarekat (jalan) adalah salah satu, walaupun terdapat banyak amalan dan sarana sesuai dengan perbedaan ijtihad serta perubahan ruang dan waktu. Oleh karena itu, pada akhirnya muncul beragam cara tarekat sufi, tapi dalam esensinya adalah suatu jalan saja.

Jalan untuk sampai kepada Allah SWT sangat berkaitan dengan maqam-maqam dalam hati, seperti taubat, wara’ zuhud, sabar, qana’ah, ridha, tawakkal, mahabbah, dan makrifat, serta berkaitan dengan sifat-sifat terpuji seperti shiddiq, ikhlas, khauf, dan raja’. Semua itu sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW secara langsung kepada para sahabat, dan dalam tasawuf dikenal dengan maqamat dan ahwal.

Maqam (jama’: maqamat) adalah hasil kesungguhan dan perjuangan terus menerus, dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang lebih baik lagi. Sedangkan hal (jama’: ahwal), adalah kondisi sikap yang diperoleh seseorang yang datangnya atas karunia Allah SWT kepada yang dikehendaki-Nya. Adapun beberapa istilah yang disebut-sebut sebagai maqamat dan ahwal.

Penyembuhan sufi menolong kita memanggil masalah jiwa yang tak terselesaikan. Dalam penyembuhan ini, berusaha menemukan kebenaran dan menolong jiwa untuk berevolusi. Manusia banyak yang terjebak dengan mengungkit masa lalu dan melatih masa depan dalam mencari kebahagiaan.

"Bila kita selalu menganalisis dan berfokus pada tragedi dan luka masa lalu secara berlebihan dalam arti menyalahkan dan membohongi diri, kita akan mendapatkan hasil sama seperti sebelumnya, terus-menerus mengulangi kesadaran sebagai korban" ujarnya.

"Hari ini adalah hasil dari kemarin. Bila Anda ingin hari esok berbeda, maka Anda harus membuat hari ini, saat ini juga berbeda".

Kebanyakan, latihan yang digunakan dalam penyembuhan sufi bertujuan untuk menghasilkan medan energi yang stabil, seimbang, menyatu dalam semua tingkatan untuk mencapai keseimbangan.

No comments